Sebuah kata syukur dan kufur yang beriringan. Tak apa jika asa menjadi sendu, Jika keluh yang tak terbendung, Pun jika kesah merajalela. Memang kita seorang hamba. Namun lekas lah sadar, nikmatNya telah terlupakan.
Kita pernah saling canggung hanya sekedar untuk sapa-menyapa. Dari apa-apa yang terjadi sebelum akhirnya membentuk kata kita. Kau pernah sejauh awan menggapai bumi. Sejauh pengharapan menggapai keinginan. Namun kita lupa bahwa kita adalah rasa yang dibentuk sang Maha kuasa, lalu menjadikan kita sedekat doa' dengan hati yang kemudian utuh membentuk rasa.