Kau pernah memujanya, merawat lukamu walau semakin dalam dan perih.
Kau pahami sendiri bahwa ia yang kau ramu tak kunjung memberi temu.
Aku berdesis dan tak menghiraukanmu, walau kutahu kau ingin menggapainya namun jemarinya tak jua mengulur kearahmu. Kubiarkan kau semakin membara untuk semakin ingin membersamainya. Sadarku tak jua membangunkan ku, bahwa yang kulihat semu pada akhirnya adalah kau yang dipilihkan Rabbku untukku.
Kau pahami sendiri bahwa ia yang kau ramu tak kunjung memberi temu.
Aku berdesis dan tak menghiraukanmu, walau kutahu kau ingin menggapainya namun jemarinya tak jua mengulur kearahmu. Kubiarkan kau semakin membara untuk semakin ingin membersamainya. Sadarku tak jua membangunkan ku, bahwa yang kulihat semu pada akhirnya adalah kau yang dipilihkan Rabbku untukku.
Komentar
Posting Komentar