Langsung ke konten utama

cerpen : RASA yang KEMBAR



RASA YANG KEMBAR
 Sabtu malam, di dalam rumah yang sederhana yang bertembokan bilik-bilik indah yang di buat sendiri oleh ayahnya Ayu dan Putri. Ayu dan Putri adalah anak pertama dari ibu Dewi dan bapak Sunan. Yaaa, Ayu dan Putri adalah dua gadis kembar yang keduanya memiliki paras yang teramat cantik. Namun keduanya memiliki sifat yang berbeda, memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Mereka lahir hanya berbeda dua menit saja. Ayu lebih dulu keluar dari kandungan ibu Dewi dan si Putri adalah si bungsu.
Ayu memiliki sifat dewasa, dan lebih penyayang. Namun dia memiliki sifat egois dan mudah tersinggung. Sedangkan Putri memiliki sifat yang manja, selalu bercerita hal apapun kepada ibunya, ramah dan ceroboh. Namun keduanya sama-sama memiliki karakter yang baik dan lemah-lembut yang di turunkan oleh ibunya, ibu Dewi.
Pada saat ibu Dewi mengandung Ayu dan Putri, ayahnya tidak pernah pulang saat bekerja di Jakarta. Ibu Dewi ditinggalkan ketika kandungannya memasuki lima bulan.
Flashback....
“bu Dewi.. itu kang Sunan kata suami saya, dia disana jalan dengan perempuan lain. Mereka bertemu sedang berbelanja berdua” (kata bu juju tetangganya)
“masa sih buu, mas Sunan gak akan seperti itu ko..  kan disana sedang mencari nafkah untuk kelahiran anaknya ini” (kata bu Dewi sambil mengusap perutnya yang sudah mulai membesar).
“iya mudah-mudahan suami saya salah lihat yaa bu Dewi.. kalau pun iya bu Dewi harus sabar dan tegar yaa, tapi kang Sunan ada kabar kan buuu? Maksudnya sering ngabarin bu Dewi?” (kata bu Juju)
“iya ada ko buu.. mas Sunan mah laki-laki yang setia insya Allah dan pasti akan segera pulang” (jawab bu Dewi)
Sebenarnya bu Dewi sudah memiliki perasaan yang kurang baik kepada suaminya, namun dia buang-buang  prasangka buruknya itu. Dia selalu berusaha husnudzon kepada suaminya yang jauh di mata, namun selalu dekat dengan do’anya.
Berbulan-bulan pak Sunan tidak pernah pulang untuk sekedar menengok kesehatan kandungan bu Dewi, sampai kandungan bu Dewi menginjak delapan bulan pun pak Sunan tidak pernah mengirimkan uang untuk istrinya. Untungnya bu Dewi selalu di tengok oleh mertuanya yang sangat baik. Yaa orangtua kandung pak Sunan, dan sering sekali mertuanya menemaninya, selalu meneguhkan hati bu Dewi.
Sampai akhirnya bu Dewi melahirkan kedua anak perempuan yang cantik dan menggemaskan. Hidupnya memang pahit, dia membesarkan kedua putrinya tanpa seorang suami. Namun dia selalu bersyukur atas semua yang telah terjadi, dan dia tidak pernah melewatkan do’a untuk suaminya agar suaminya sadar dan bisa kembali dengan keluarga kecilnya.
Saat Ayu dan Putri menginjak umur dua tahun, pak Sunan kembali dengan membawa seribu penyesalan. Dia meminta maaf kepada istrinya, kedua orangtuanya dan kepada Ayu dan Putri. Yaa tentu saja bu Dewi sebagai seorang Istri yang baik hati dan teramat sabar langsung menerima dan memaafkan suaminya yang telah lama meninggalkannya dan mengkhianatinya. Pak Sunan menceritakan semua perjalanan kesalahannya yang mencintai perempuan lain saat bekerja di jakarta. Sebenarnya perempuan selingkuhan pak Sunan juga baik, namun karena kebohongan pak Sunan, dia mengaku belum menikah, perempuan itu menerima pak Sunan. Pak Sunan memang masih sangat muda dan gagah, dia menikahi bu Dewi saat berumur 23 tahun dan bu Dewi umur 20 tahun. Pak Sunan dan selingkuhannya menjalani hubungan hanya pacaran namun belum sempat menikah. Ketika pak Sunan ingin mengajak perempuan itu menikah, perempuan itu meninggal karena kecelakaan. Kemudian setelah kejadian itu pak Sunan menyadari bahwa selama ini dia menjalani hubungan dengan perempuan lain itu salah, menjalin hubungan dengan kebohongan dan meninggalkan istri dan anaknya, dan tidak mendengar omongan kedua orangtuanya.
“sudah mas..  jangan di sesali, aku mengerti ketika kamu memiliki perasaan cinta kepada perempuan lain, itu memang sudah kodratnya semua insan. Aku tidak menyalahkan rasa cinta kamu kepada perempuan itu, hanya saja kamu salah membohongi perempuan itu tanpa mengakui adanya aku dan anak kita. Kasihan perempuan itu, pasti dia menyayangi dan mencintaimu tulus tapi dia di bohongimu sampai dia meninggal dunia. Tapi semua sudah jalannya Allah harus seperti ini, kita ambil semua hikmahnya yang telah terjadi, kamu mau kan mas berjanji tidak akan meninggalkan kami. untukku dan untuk Ayu Putri anak kita?” (kata bu Dewi sambil mengarahkan kelingkingnya kepada suaminya).
“kamu benar wiii, aku berjanji” (pak Sunan menyambut kelingking bu Dewi dan memeluknya).
“mas.. aku masih menyayangimu sungguh..” (bu Dewi menangis dalam pelukan suaminya, pelukan yang telah lama ia rindukan).
“aku berjanji wiii, akan selalu menyayangimu dan menemanimu sungguh-sungguh”.
Setelah kejadian itu, bu Dewi dan pak Sunan membesarkan Ayu dan Putri bersama-sama dengan penuh kasih sayang. Ayu dan Putri tumbuh menjadi kedua gadis yang cantik dan lemah-lembut.
Flashback off...
“buuu, yayu berangkat duluan yaa..” (kata ayu)
Yayu dan puput adalah panggilan kedua orangtuanya dan panggilan Ayu dan Putri. Mereka sekarang bersekolah di SMA Negri 1 garut. Mereka kelas tiga SMA dan sebentar lagi akan lulus.
“Puput nya di tinggal? Bareng aja sama Puput yuu.. kalian lagi diem-dieman yaa, ibu perhatiin dari kemarin ko engga bareng berangkatnya?” (kata bu Dewi)
“gapapa buu, yayu pamit yaa buu.. dadah ibu assalamu’alaikum?” (sambil mencium pipi ibunya dan langsung berlari)
“wa’alaikumsalam”.
Beberapa menit kemudian Putri keluar dari kamarnya.
“buu.. yayu udah berangkat duluan yaa? Puput ditinggal lagi, masa yaa bu.. pas hari senin kan Puput ninggalin dia pulang, sebenernya Puput gak niat ninggalin Yayu. Soalnya Puput di tawarin pulang bareng Fuad yang sahabatnya Yayu itu bu, yaa Puput gak bisa nolak buu malah Puput seneng. Yaudah Puput pulang deh dianterin sama Fuad. Tapi Puput WA Yayu ko buu.. bilang kalo Puput pulang duluan dianterin sahabatnya Fuad” (Putri bercerita panjang lebar kepada ibunya).
“oh jadi gitu ceritanya toh.. terus mulai dari situ kakakmu ngediemin kamu dan selalu berangkat duluan?” (tanya ibunya).
“iya buu.. Puput juga aneh sama Yayu, masa marah sama Puput segitunya.. ibu atuh bilangin yaa bu, tanya ke dia” (kata Puput)
“lah kenapa gak kamu saja yang tanya langsung Put, minta maaf langsung ke kakakmu.. ibu yakin kak Yayu paling besok juga udah ngajakin kamu ngerjain PR bareng”
“iya deh buu nanti Puput samperin ke kelasnya, yaudah buu Puput berangkat yaa. Makasih yaa buuk sarannya. Dadah ibu Assalamu’alaikum” (Puput berpamitan sambil mencium telapak tangan dan pipi ibunya).
Setelah sampai di sekolah Puput langsung ke kelas kakak tersayangnya untuk meminta maaf langsung. Yayu yang sedang duduk di pojok kelas barisan kedua sedang asyik membaca buku sendirian.
“Yuu.. kamu tadi ninggalin aku lagi sih, kamu masih ngambek yaa, aku minta maaf yaa kak Yayuuu.. jangan ngambek lagi, janji deh gak bakal ninggalin lagi”
“siapa yang ngambek sih wuuu, Yayu Cuma lagi pengen diem aja sama Puput hehe.. kamu udah sarapan belum? Yuu sarapan bareng sama Yayu.. tenang Yayu telaktir deh pake uang jajan yayu.. tapi pulangnya kita mampir berdua ke bakso pak kumis terus Puput yang bayarin”
“yeee dasar sama aja itu mah, dasar ada maunya”
Sebenarnya Ayu sudah lama menyimpan perasaan kepada sahabatnya Fuad, tapi Ayu selalu bersikap dewasa dan menyadari bahwa Fuad sudah jujur kepadanya bahwa Fuad mencintai adiknya Putri. Dan Putri pun sebaliknya, mencintai Fuad. Walaupun terkadang rasa sakit itu sering muncul ketika melihat kembarannya/ adiknya sendiri jalan berdua dengan Fuad tapi Ayu tidak ingin Putri tahu bahwa dia diam-diam sudah lama mencintai sahabatnya Fuad orang yang juga Putri cintai. Karena Ayu sadar dia lebih sangat menyayangi adiknya dan lebih tidak mau kehilangan adiknya atau kembarannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Q.S Ar-rum ayat 60

فَاصْبِرْ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ Artinya : Maka bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah adalah benar. (Q.S Ar-rum : 60) Sebagai manusia biasa, tentunya semua orang pasti seringkali mengeluhkan masalah yang sedang terjadi dihidupnya. Terkadang kita merasa masalah yang sedang kita alami sangat berat, seakan akan masalah kita paling sulit daripada masalah orang lain. Malah kita berpikir hanya kita yang memiliki masalah terberat di dunia ini. Padahal itu semua hanya pikiran kita saja, belum tentu masalah yang sedang kita alami lebih berat dari masalah orang lain. Banyak orang diluar sana lebih sulit hidupnya, dan orang yang kaya pun terkadang masalahnya lebih berat. Nah walau seberat bagaimanapun masalah yang kita hadapi, sudah jelas sekali dalam ayat Allah kita harus bersabar, harus ikhlas. Karena sesungguhnya apa yang sedang kita alami itu dari Allah dan akan kembali pula kepada-Nya. Jadi, hadapilah dan jalani dengan ikhlas terus meminta pertolongan hanya kepada Allah. K

Dia semakin tidak nampak

Seandainya aku sudah tidak kau inginkan bahkan tidak kau cemaskan lagi, Setidaknya kau bisa simpan sekrikil rindu yang masih kau sembunyikan . Jika itupun tidak ada lagi untukku (aku diam) Jika aku sudah tidak bisa menjadi bagian dari nafasmu (lagi) Setidaknya izinkan aku untuk bisa jadi udara (mu). Walaupun tidak nampak namun, setidaknya masih tetap bisa kau rasakan .

Hari ahad menjadi hari minggu

Assalamu'alaikum yaa ukhtii yaa akhii :) Wilujeng wengi :D Malam senin ini aku mau berbagi cerita siapa tau bermanfaat yaa, Aku penah diceritain nih tentang sejarahnya nama hari ahad menjadi nama hari minggu. Awalnya dulu daerah malaka atau yang lebih kita kenalnya maluku itu kerajaan islam seperti yang ada didalam al-qur'an surah al-mulk. Nah setelah banyaknya orang portugis yang datang ke daerah ternate, mereka sebagian besar memeluk agama kristen dan hindu. Yang tadinya nama nama hari itu dalam bahasa arab gini : Hari Ahad (يوم الأحد) = Yaumul Ahadi yaitu artinya hari pertama atau satu = minggu Hari Senin (يوم الاِثنين) = Yaumul Itsnayni  yaitu artinya dua atau hari kedua = senin Hari Selasa (يوم الثّلاثاء) = Yaumuts Tsulaatsaai yaitu artinya tiga atau hari ke-3 = selasa Hari Rabu (يوم الأربعاء) = Yaumul Arbi'aai yaitu artinya empat atau hari ke-4 = rabu Hari Kamis (يوم الخميس) = Yaumul Khomiis yaitu artinya lima atau hari ke-5 = kamis Hari Jum'at (ي