Entahlah mengapa semakin kesini timbul banyak keraguan, hatiku sedikit terusik dengan ketidak konsistenan. Mungkin kau merasa sikapku mulai berbeda namun kau tak pernah berucap, aku mencoba untuk menerima segala apa yang telah kau tuturkan namun tetap saja pikiranku tak sejalan. Setahuku ini pernikahan kita, tapi mengapa aku merasa terasingkan. Bukankah aku yang akan menjadi pengantin mu? Namun kenapa aku tak pernah merasa kau menghargaiku, atau hanya perasaanku saja. Entahlah, hariku terlalu berlimpah dosa sampai aku tak bisa berpikir jernih untuk melangkah.
Seandainya aku sudah tidak kau inginkan bahkan tidak kau cemaskan lagi, Setidaknya kau bisa simpan sekrikil rindu yang masih kau sembunyikan . Jika itupun tidak ada lagi untukku (aku diam) Jika aku sudah tidak bisa menjadi bagian dari nafasmu (lagi) Setidaknya izinkan aku untuk bisa jadi udara (mu). Walaupun tidak nampak namun, setidaknya masih tetap bisa kau rasakan .
Komentar
Posting Komentar