Langsung ke konten utama

Postingan

23 Februari 2020🖤

Sekarang, sampai saat ini mungkin aku masih bisa bersamamu di dunia. Tapi aku tak pernah tahu saat waktunya tiba Allah memanggil salah satu dari kita. Apakah aku yang lebih dulu dipanggil atau sebaliknya. Jika aku yang lebih dulu tak bisa menemanimu lagi di dunia ini, kamu hanya perlu mengingat bahwa aku sungguh bahagia bisa berjodoh dan selalu bersama-sama denganmu di dunia ini. Kamu tahu? salah satu doaku yang tak pernah berubah dari awal kisah kita bermula, ketika bibir manismu melantunkan ijab, dan akad pun terucap. Hingga detik ini, aku selalu berharap Allah akan mengabulkan. Semoga aku dan kamu bisa bertemu lagi di kehidupan yang kekal di akhirat kelak. Dengan status yang sama, aku masih menjadi istrimu, jodoh akhiratmu. Semoga aku bisa bersamamu lagi dan mampu berada di sisimu selamanya tanpa ada bidadari-bidadari surga yang mendampingimu, hanya aku. . Selamat tanggal 23 Februari suamiku, semoga kita selalu dilimpahkan keberkahan. Juga, semoga setiap langkah perjalanan h...

You don't care.

Kita berusaha bersabar untuk semua permasalahan Kita berusaha menahan untuk semua amarah Kita berusaha memahami untuk semua perbedaan Kita berusaha mengerti untuk semua keinginan yang tak sesuai, dan Kita pun berusaha menerima untuk semua kekecewaan. Namun masih mampukah kita bertahan saat diantara kita mulai hilang rasa ketidakpedulian?

💚.

Beberapa orang berjalan, beberapa orang lain berlari. Tak apa jika kau hanya mampu merangkak, kau tak perlu melihat perjalanan orang lain. Yang hanya perlu kau ingat adalah aku bersedia merangkak bersama denganmu tanpa kau cemas terseret-seret.

Semua akan kembali.

Allah SWT berfirman: غَافِرِ الذَّنْۢبِ وَقَابِلِ التَّوْبِ شَدِيْدِ الْعِقَابِ ذِى الطَّوْلِ ۗ  لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۗ  اِلَيْهِ الْمَصِيْرُ . "Yang mengampuni dosa dan menerima tobat dan keras hukuman-Nya; yang memiliki karunia. Tidak ada Rabb selain Dia. Hanya kepada-Nyalah (semua makhluk) kembali." (QS. Ghafir 40: Ayat 3) Ada banyak kehilangan yang dialami manusia dalam kehidupannya, kita pasti merasa betapa pedih jika sesuatu yang sangat kita sayangi di dunia ini begitu saja direnggut. Namun kita seringkali lupa, kadang kita tidak pernah sadar bahwa semua yang kita miliki kemarin, sekarang, ataupun nanti hanya sebuah titipan. Titipan dari Allah, Rabb kita untuk bekal kehidupan dunia yang fana ini, menuju kehidupan yang kekal di akhirat. Memang sangat sulit mengikhlaskan, padahal hati kita tahu bahwa itu bukan hak sepenuhnya milik kita. Terkadang kita sangat lihai dalam menasihati orang lain tapi kita sangat lalai untuk menasihati diri kita sendiri. Sekarang ...

Penyakit Hati.

Aku tahu bagaimana rasa kecewa ini menyeruak, dan terus menjalar ke dalam sendi-sendi tubuh dan hati. Sifat marah yang ingin selalu aku tunjukkan dan pertontonkan namun aku berusaha tetap bertahan untuk menahan. Bukankah kekesalan dan penyesalan itu datangnya hampir bersamaan? Walaupun pasti kekesalan datang lebih awal? Sampai detik ini aku masih berusaha untuk terus mengubur walaupun sifat kesal dan dengki ini terkadang muncul. Allah Rabbku yang Maha Sempurna, akan kutunjukkan bagaimana kelemahan ku yang selemah-lemah nya. Aku yang lemah hanya karena cemoohan manusia, padahal aku tahu Engkau hakim yang seadil-adilnya, padahal aku tahu semuanya yang dikerjakan manusia di dunia ini akan ada pertanggungjawabannya. Tapi sekali lagi aku lemah..