Mimih fahmiyah

Teruntuk masa lalu... Berbahagialah kamu dengan pilihanmu sekarang, aku tak pernah menyesal telah mengenal dan pernah menjalin suatu hubungan denganmu, walaupun di dalamnya ada banyak rasa sakit dan sedikit kebahagiaan yg pernah kau tumpahkan di hariku. Biarkan lah rasa sakit itu cukup kau berikan hanya untukku dulu , semoga tak kau ulang dengan pilihanmu yang sekarang , berikanlah kebahagiaan yang pernah kau beri untuk ku dulu  kepada pilihanmu yang sekarang. Berbahagialah seperti aku disini dengan kebahagiaanku (suamiku).

Entahlah mengapa semakin kesini timbul banyak keraguan, hatiku sedikit terusik dengan ketidak konsistenan. Mungkin kau merasa sikapku mulai berbeda namun kau tak pernah berucap, aku mencoba untuk menerima segala apa yang telah kau tuturkan namun tetap saja pikiranku tak sejalan. Setahuku ini pernikahan kita, tapi mengapa aku merasa terasingkan. Bukankah aku yang akan menjadi pengantin mu? Namun kenapa aku tak pernah merasa kau menghargaiku, atau hanya perasaanku saja. Entahlah, hariku terlalu berlimpah dosa sampai aku tak bisa berpikir jernih untuk melangkah.

Kalian adalah titik. Yaaaa titikku, dimanapun aku menulis. Seindah bagaimana pun kalimat tertulis dan sebanyak apapun kata yang kutulis, Kalian adalah tujuan terakhirku dalam menulis. Seperti Hujan... Aku lebih dari suka.. Mengingatkan.. Merindukan... Menguatkan.. Menyedihkan.. Ketika jauh dari (orangtua).

Jika dulu aku mengakui bahwa aku menyayangimu, Bisa saja ketika aku mengetahui bahwa kau mencari perempuan lain, aku tarik kembali kata-kataku.. Biarkan aku pergi, dengan tanpa janji yang mengikatku bersamamu. Lupakanlah masa dimana aku tersenyum manis padamu. Lupakanlah masa dimana kau menatapku sehingga kita tak sengaja bertatap mata. Lupakanlah masa itu... Jika suatu saat bukan kamu takdirku, aku berusaha mengikhlaskan. Karena harapku tak kugenggam lagi. Sudah kulepaskan semua harapku. Hatimu berbolak-balik sementara imanku mudah luluh hanya dengan perkataan manismu. Namun jika sekarang aku membiarkanmu, lepaskanlah inginmu.. Tidak dengan janjimu yang tak pernah ada akhirnya. Tidak dengan kata manismu yang membuat hidupku seakan penuh bunga. Saat ini, aku berdalih do'a. Demi hujan yang terus beriringan turun.. Masih dengan mengharap kau sebagai takdirku. Berharap yang nanti bersamaku, bisa kunanti dengan menjaga hati dan memperbaiki diri.. Menguatkan hati dengan ...

RASA YANG KEMBAR   Sabtu malam, di dalam rumah yang sederhana yang bertembokan bilik-bilik indah yang di buat sendiri oleh ayahnya Ayu dan Putri. Ayu dan Putri adalah anak pertama dari ibu Dewi dan bapak Sunan. Yaaa, Ayu dan Putri adalah dua gadis kembar yang keduanya memiliki paras yang teramat cantik. Namun keduanya memiliki sifat yang berbeda, memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Mereka lahir hanya berbeda dua menit saja. Ayu lebih dulu keluar dari kandungan ibu Dewi dan si Putri adalah si bungsu. Ayu memiliki sifat dewasa, dan lebih penyayang. Namun dia memiliki sifat egois dan mudah tersinggung. Sedangkan Putri memiliki sifat yang manja, selalu bercerita hal apapun kepada ibunya, ramah dan ceroboh. Namun keduanya sama-sama memiliki karakter yang baik dan lemah-lembut yang di turunkan oleh ibunya, ibu Dewi. Pada saat ibu Dewi mengandung Ayu dan Putri, ayahnya tidak pernah pulang saat bekerja di Jakarta. Ibu Dewi ditinggalkan ketika kandungannya memasuki l...

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ Dan mintalah pertolongan dengan sabar dan shalat. (Q.S Al-Baqarah: 45) Saat kita merasa kita berada paling bawah dan merasa kita tidak memiliki siapapun untuk berbagi cerita, dan merasa semua orang tidak mengerti dan merasakan bagaimana jadi kita, yakinlah kita memiliki Rabb yang maha pengasih dan penyayang yaitu Allah swt. Mintalah pertolongan kepada-Nya, berwudhulah kemudian shalatlah, bila perlu carilah ketenangan dalam membaca al-Qur'an. Tumpahkan segala sakit dan pedihnya kehidupan didunia yang kita rasakan. Meminta pertolonganlah hanya kepada Allah, karena saat kita meminta kepada Allah dan mencurahkan segala kesedihan  kita, Allah tak akan pernah bosan bosan mendengarnya. Berbeda dengan ketika kita  mencurahkan masalah kita kepada manusia, dia akan bosan ketika kita terlalu sering menangis dan mencurahkan masalah kita kepadanya. Tetapi Allah malah kebalikannya, Allah dzat maha yang sebenar-benarnya maha pengasih lagi mah...

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. (Al-Baqarah: 286) Sangat jelas sekali dalam ayat Allah ini, jadi kita tidak akan dibebani hal yang sangat berat jika kita tidak sanggup menjalaninya, terkadang Allah sangat amat sayang kepada hamba-Nya yang taat, Dia ingin tau bagaimana kesabaran dan ketaqwaan kita saat sedang dikasih cobaan yang cukup berat. Tetapi kita serahkan kembali semuanya hanya kepada Allah. Karena dalam surat ini Allah berfirman yang intinya semua permasalahan kita tidak akan membebani melebihi kesanggupan diri kita. Tetap berpikir positif kepada Allah dan yakinlah kepada-Nya bahwa Allah sebaik-baiknya tempat kembali dan dzat yang Maha tau bagaimana baiknya untuk hidup kita.